22 August 2009

Lamunan Evaluasi

Di awal hari, ku mulai hariku dengan menginjakan kakiku ke dalam sebuah bus yang mengantarkan ke sebuah tempat yang bisa mendekatkanku pada cita-cita. Cukup panjang waktu yang kuhabiskan setiap harinya untuk ini. Kurang lebih 2 jam untuk setiap pagi.

Dalam rentang waktu tersebut, kuisi dengan berfikir, merenung, dan bermimpi. Seperti hari ini, Selasa. Melihat pemandangan di sepanjang perjalanan. Namun tak biasa dengan bus yang kutumpangi hari ini. Full music bus. Music yang dimainkan salah satunya Berita Kepada Kawan dari Ebiet G. Ade. Lagu itu membawaku untuk kembali merenung apa yang sudah kulakukan untuk hidupku selama ini.

Banyak yang ku renungkan dan kufikirkan. Seperti, untuk apa aku hidup selama ini, untuk apa aku bersusah payah hari ini ke kampus? Dan kapan hasilnya akan ku dapatkan? Aku tak sabar menunggu semua itu. Ku ingin langsung merasakan dunia kerja, dan meraih apa yang ingin ku raih.

Tapi ku kembali mengenang masa-masa laluku sewaktu masih di bangku SMA. Begitu banyak hal berharga yang ku dapatkan dari sana. Mulai dari arti sebuah persahabatan, hingga perjuangan meraih apa yang kita inginkan. Namun kini itu semua telah berakhir, ku hanya bisa mengenang dan menyesali apa yang belum sempat kulakukan sewaktu SMA.

Yah, mungkin ini yang sedang ku renungkan sekarang. Ku ingin cepat-cepat mencapai tahap yang lebih tinggi. Tapi ketika ku mencapai tahap itu, aku merasa tak kuasa menahan cobaan-cobaan yang ada. Lalu akhirnya ku hanya bisa mengenang masa-masa kejayaan yang pernah ku raih dulu. Kembali hidup untuk mengenang masa lalu. Terjebak dalam masa lalu. Hufff~~~

Untungnya dalam lamunan ku itu, aku tersadar. Aku harus melakukan yang terbaik yang aku bisa. Jadikan penyesalan terahulu sebagai pelajaran. Yup, life must go on. And now is still struggle!

31 July 2009

Indahnya Persahabatan

Wah yang namanya persahabatan itu memang tak terbatas ruang dan waktu! Terbukti dari persabatanku dengan sahabat-sahabat sewaktu di SMP. Tidak menyangka meski kita sekarang sudah kuliah di universitas yang berbeda-beda dan tinggal di lain kota, ternyata kita masih sangat kompak.


Memang kini tidak seperti dulu, yang setiap hari bisa bertemu dan menuntut ilmu di gedung yang sama. Setelah lulus SMP, ada beberapa dari kami yang tidak melanjutkan di sekolah yang sama. Hal tersebut ditambah dengan perjalanan waktu yang menuntun kami untuk menentukan pendidikan di tingkat perguruan tinggi yang pastinya berbeda-beda sesuai dengan cita-cita yang masing-masing dari kami dambakan॥ Dari situ, otomatis kuantitas pertemuan kami semakin berkurang. Meskipun begitu jika ada kesempatan kami pasti akan mengadakan reuni kecil-kecilan, walau hanya sekali dalam satu atau dua tahun.


Persahabatan kami bukanlah persahabatan yang mewah, yang harus menghabiskan waktu bersama dengan jalan-jalan atau shopping yang mengharuskan untuk merogoh kocek yang tidak sedikit. Persahabatan kami adalah persahabatan yang sederhana dan apa adanya. Nah di situlah letak keistimewaannya.

25 July 2009

Hariku dan Cinta

Ketika cinta itu mulai menyentuh hatiku
betapa bahagia diriku
di saat ku dekat dengannya, dengan cintamu
ku akan menjadi ceria
hari-hariku berubah karena cinta

Waktu terus bergulir
ketika cinta itu kian putih
saat kugantungkan harapan tinggi
sial! cinta itu ternyata mempermainkanku

Dia telah menghianati cintaku
cintanya mengombang-ambingkan relung jiwaku
cintanya bukanlah tunggal untukku
cinta itu membuatku tersungkur,
jatuh,,, sakit,,,

hari-hariku terus berubah karena cinta

kiranya aku hanya ingin berkata sebagai pencari cinta sejati
aku mencari cinta yang merah muda
merona bagai mentari pagi
putih bagaikan salju yang turun dari langit

aku tidak ingin cinta yang abu-abu
tersamarkan oleh cinta yang lain
aku bukanlah sebuah pilihan
engkau tahu cinta
aku bukanlah sebuah pilihan!

Mulai saat ini
Hari-hariku akan ku ubah untuk cinta suci di luar sana

24 July 2009

Jadilah Cerdas Menghadapi Narkoba

Generasi muda, generasi penerus bangsa. Generasi muda, generasi bagi lahirnya pencerahan. Generasi muda, generasi harapan. Apa jadinya jika penerus bangsa, harapan, dan pencerahan ini rusak? Apa jadinya negeri kita ini nanti?


Banyak generasi muda sekarang terlibat dalam berbagai tindakan kriminal. Mulai dari mencuri, terlibat kegiatan pornografi, seks bebas, hingga penyalahgunaan narkoba. Narkoba inilah yang turut memegang andil besar dalam merusak generasi emas.


Narkoba merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kita. Ia telah menjelajah seluruh pelosok negeri, mulai dari daerah kota sampai ke pedesaan. Mulai dari orang dewasa, tak terkecuali remaja. Ia telah menyebarkan virusnya tanpa memandang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, bahkan usia.


Inilah yang memprihatinkan kita. Generasi muda yang seharusnya adalah pembangun bangsa menjadi terkapar karena bujuk rayuan sang maha yang bernama narkoba. Bagaimana dapat membangun bangsa jika keadaannya seperti ini?


Berdasarkan data dari kompas.com, dari 655 pengguna narkoba yang ditangani polisi di Polda Metro Jaya sejak Januari-Maret 2009, 353 orang di antaranya adalah siswa SMA. Data ini belum termasuk pengguna narkoba yang belum tertangkap. Sungguh memprihatinkan. Waktu, tenaga, uang yang seharusnya digunakan untuk hal-hal yang positif, justru disalahgunakan untuk membeli barang semacam itu.


Untuk apa sih kita memakai narkoba? Itu sama saja mengubur segala impian dan masa depan kita. Pemakaian narkoba tidak akan memberikan dampak positif bagi kita, tetapi justru efek negatif yang akan didapatkan. Efek yang ditimbulkan pada akhirnya merusak tubuh dan pikiran kita. Dampak ini dimulai dari dampak ringan hingga berat, yang memberikan efek sangat negatif bagi tubuh. Efek yang ditimbulkan bisa berupa depresan (pengguna tidak sadarkan diri), halusinogen (pengguna berhalusinasi), stimulan (mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pengguna merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu namun lama-kelamaan, saraf-sarafnya akan rusak hingga bisa mengakibatkan kematian), dan efek adiktif (pengguna merasa ketagihan untuk terus menggunakannya).


Yang lebih berbahaya lagi, bahwa penggunaan narkoba, terutama yang memakai jarum suntik beresiko terkena berbagai penyakit menular berbahaya seperti virus HIV/AIDS, hepatitis, dan berbagai penyakit mematikan lainnya. Adapun juga peluang terkenanya penyakit mematikan jika mengkonsumsi narkoba yang tidak menggunakan jarum suntik. Contohnya penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, gangguan pernafasan, kelumpuhan otot, gagal ginjal, kelainan hormon, serta berbagai penyakit lainnya. Seperti yang kita ketahui, ujung dari penyakit-penyakit ini adalah : KEMATIAN


Dari uraian penyakit-penyakit yang beresiko tinggi menjangkit para pengguna, tentunya kita tidak mau menjadi salah satu bagian dari mereka. Bukan hanya terjangkit berbagai penyakit, tapi nyawa pun menjadi taruhannya. Kita sebagai generasi muda seharusnya bisa cerdas memandang segala hal. Jangan sampai hanya karena emosi sesaat dan usaha pengaktualisasian diri, menjadikan narkoba sebagai alasan yang dapat ditolelir.


Akhirnya semuanya kembali lagi pada pribadi masing-masing individu. Sebagai generasi muda, kita harus cerdas menempatkan diri. Pikiran kita harus terbuka untuk dapat menentukan hal mana yang baik dan hal mana yang buruk. Marilah kita berfikir secara rasional untuk menghadapi godaan dari arus narkoba yang sangat deras sekarang ini.


Jadilah generasi muda yang sehat, berprestasi, dan aktif untuk mengejar impian di depan sana. Jangan menjadi penambah dari para budak narkoba. Masa depan berada di pundak kita semua. Jangan rusak badanmu dan lepas nyawamu demi narkoba. Jangan biarkan narkoba merenggut impian dan cita-citamu akan masa depan.


Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Generasi muda merupakan generasi bagi lahirnya pencerahan. Generasi muda sebagai lahirnya generasi harapan. Dan generasi muda itu adalah kita. Be wise kawan!